Syukur

Lihat kaki jenjang mereka! Lihat hidung mancung mereka! Lihat kulit putih mereka! Dan lihat pacar tampan mereka. Kalau saja aku tak terlahir dari keluarga ini,kalau saja aku tak memanggil mereka ayah dan ibu bahkan saudara untuk anak mereka lainnya. Semua takkan berakhir seperti ini,aku tak punya pacar,teman gaul,dan tempat-tempat biasa untuk nongkrong. Aku merasa buruk,coba saja oppa-oppa imut ini tahu bahwa aku meng-idolakan mereka,ku tebak mereka akan menuntutku ke pengadilan. Katanya mereka sayang padaku,tapi kenapa aku terlahir seperti ini? Kulit gelap,badan penuh lemak sana-sini,rambut kusam dan hidung pesek tempatku bernafas. Katanya Tuhan maha adil dan pendengar,nyatanya tak satupun doaku dikabulkannya. Aku malu pada diriku sendiri. "Ran,bantu ibu dong beliin deterjen di warung ibu mau nyuci nih". Suara ibu melenyapkan isi pikiranku. Dalam perjalanan ke warung,aku melihat banyak yang tertawa bebas meski dari kemarin bajunya tetap sama,menyapaku ramah walau aku tak kenal dengan mereka,berbagi makanan walau hari mulai mendung tanpa tempat tinggal tuk berteduh,ucapan sayang dari orang yang diharapkan. Seperti teguran keras untukku! Aku pulang,aku tak jadi beli pesanan ibu! Ku peluk ibuku,kukatakan aku juga sayang dia. Semoga pikiran buruk ini tak terulang lagi. "Ran,ayo cepat nanti kita telat!". Aku memeluk Cindy sambil bilang "makasih ya". Cindy bingung,aku berlari masuk kelas.


Ttd,pengarang amatir~

DM Holmes 🙆👌~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SPEKTROMETER MASSA

TANAMAN JARAK